GIDI Yerusalem Wamena, 15 April 2025
______________
Tanggal: 20 April 2025
Tempat: Minimo, Wamena, Papua Pegunungan
Pernyataan Pdt. Dr. S. Sofian Yoman, M.A.
Pdt. Yoman menekankan bahwa gereja harus berdiri di atas dasar Yesus dan Firman Allah, bukan di atas dasar negara atau kehendak manusia. Ia mengemukakan tiga teologi:
1. Teologi Negara atau Pemerintah
- Pemerintah sering mengklaim di mimbar-mimbar gereja dan panggung-panggung acara bahwa, pemerintah sebagai wakil Allah, tetapi tindakan mereka sering bertentangan dengan ajaran Tuhan.
- Pemerintah aktif menindas jemaat atau orang papua dengan label-label negatif, seperti OPM, KKB, MAKAR, SEPARATIS, TERORIS dll. Pemerintah selalu berlaku kasar terhadap orang papua. Itu teologi yang salah. Jangan para Pdt diam dan membisu atas penderitaan umat TUHAN.
Teologi Gereja Negara
- Gereja yang selalu mendukung program pemerintah tanpa mempertimbangkan kepentingan jemaat.
- Sikap tunduk terhadap arahan pemerintah menunjukkan orientasi gereja pada uang dan kekuasaan, bukan pada Tuhan dan jemaat. Model begini, gereja akan selalu berada di bawah ketiak negara. Sehingga gereja-gereja yang ada di papua tidak akan bisa buat apa-apa untuk jemaat dan masa depan generasi muda papua.
3. Teologi Gereja
- Gereja yang berdiri di atas dasar Injil Yesus, berfokus pada kebenaran dan keadilan
Pesan Penting
Melarang warga jemaat Menjual-jual tanah
Pdt. Yoman mengingatkan pentingnya:
- Menjaga bahasa daerah dan tanah sebagai sumber kehidupan.
- Membangun hubungan kasih dengan semua orang.
- Mengajarkan kebenaran Firman Tuhan kepada jemaat, termasuk para pemimpin daerah.
Kesimpulan
Gembala harus melayani semua umat Tuhan dengan adil dan tidak terpengaruh oleh kepentingan duniawi. Tindakan yang tidak konsisten, seperti lebih menghormati pejabat daripada jemaat biasa, tidak sesuai dengan panggilan gembala yang sebenarnya.
---
Seminar ini diharapkan dapat memperkuat komitmen gereja dalam menyampaikan kebenaran dan keadilan sesuai dengan ajaran Kristus.
