https://islandsbusiness.com/news-break/manele-on-west-papua/?fbclid=IwY2xjawF_MixleHRuA2FlbQIxMQABHdjktB5aj6_h2pi2t9HYtooPHclYcTgGhqWOPwO_5ZJJs0bFnXLbxSXv8g_aem_tRgiME_Hx63q9i5iYMzo1Q
Perdana Menteri Jeremiah Manele telah menegaskan kembali pendekatan terukur Kepulauan Solomon terhadap masalah West Papua, dengan menyatakan bahwa pemerintahan GNUT menghormati kedaulatan Indonesia.
Berbicara sebelum keberangkatannya ke Indonesia hari Jumat ini, Manele menyampaikan kepada media mengenai posisi pemerintahannya terkait West Papua – sebuah masalah yang telah lama menjadi topik sensitif di kawasan Pasifik.
Meskipun mengakui rumitnya masalah West Papua, Manele mengatakan bahwa ada dua kekhawatiran utama: pelanggaran hak asasi manusia dan seruan berkelanjutan untuk penentuan nasib sendiri.
Ia menegaskan kembali pengakuan Kepulauan Solomon atas kedaulatan Indonesia atas West Papua dan juga pentingnya menyelesaikan masalah penentuan nasib sendiri melalui dialog damai dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia.
“Posisi kami terkait penentuan nasib sendiri sudah jelas. Ini adalah isu yang harus didekati melalui dialog dan konsultasi dengan Indonesia,” kata Manele.
Perdana Menteri juga menyinggung masalah hak asasi manusia di West Papua, sebuah isu yang telah menarik perhatian internasional selama bertahun-tahun. Sambil menegaskan kembali rasa hormat terhadap kedaulatan Indonesia, Manele menekankan pentingnya menangani masalah hak asasi manusia melalui dialog yang konstruktif.
"Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan kepada Indonesia melalui dialog bahwa ada masalah hak asasi manusia yang perlu mereka tangani. Ini termasuk hak atas tanah, akses ke sumber daya, dan hak-hak fundamental lainnya," kata Manele, seraya mendesak Indonesia untuk menanggapi masalah ini dengan serius.
Ia juga merujuk pada mekanisme yang ada di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan-badan regional, dan menyatakan bahwa Indonesia harus bekerja sama dengan lembaga-lembaga seperti Komisi Hak Asasi Manusia PBB untuk memungkinkan pemeriksaan lebih lanjut mengenai situasi di West Papua.
Manele juga merujuk pada Komite 24 PBB , yang menangani masalah dekolonisasi dan penentuan nasib sendiri, dan menegaskan kembali bahwa badan-badan internasional siap untuk menangani masalah-masalah tersebut. Namun, Kepulauan Solomon akan terus mendorong diskusi antara West Papua dan Indonesia untuk menemukan solusi damai.
Sejalan dengan hal ini, Melanesian Spearhead Group (MSG) sebelumnya telah meminta Indonesia untuk mengundang Komisi PBB untuk mengunjungi West Papua dan menilai situasi hak asasi manusia di lapangan.
Kepulauan Solomon terus mengadvokasi penyelesaian damai untuk masalah-masalah kritis ini melalui dialog terbuka dan keterlibatan konstruktif dengan Indonesia.
Manele akan melakukan perjalanan ke Indonesia Jumat ini, untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Raka.
Indonesia mengundang negara-negara atau pemimpin MSG untuk menghadiri upacara pelantikan. Upacara akan dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2024 dan Perdana Menteri akan kembali pada hari Rabu mendatang.
___
https://islandsbusiness.com/news-break/manele-on-west-papua/?fbclid=IwY2xjawF_MixleHRuA2FlbQIxMQABHdjktB5aj6_h2pi2t9HYtooPHclYcTgGhqWOPwO_5ZJJs0bFnXLbxSXv8g_aem_tRgiME_Hx63q9i5iYMzo1Q