Coat of arms of Makassar (Photo credit: Wikipedia) |
SENTANI – Mohammad Saleh (43), salah seorang tukang ojek yang ditembak gerombolosan bersenjata di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (12/7) kemarin pagi, diterbangkan menuju Bandara Sentani selanjutnya ke Kampung halamannya di Makassar dengan menggunakan Pesawat garuda.
Sebelum jenazah korban diterbangkan ke kampung halamannya, terlebih dahulu pihak rumah sakit mengevakuasi ke balai karantina ditemani oleh adik iparnya, Janur Sejaya yang selanjutnya diterbangkan dengan pengawalan dari pihak aparat kepolisian.
Pengakuan adik ipar korban saat ditemui wartawan, menjelaskan bahwa, awalnya dirinya bersama korban sedang mengkal di pangkalan ojek lalu tidak lama kemudian tiba-tiba datang seorang penumpang laki-laki menawarkan untuk diantar ke daerah puncak Senyum.
Namun atas permintaan itu, Jesaya menolak secara mentah-mentah atas permintaan itu karena merasa tidak pernah ke daerah Puncak Senyum, akan tetapi tiba-tiba korban mengantar orang tersebut untuk diantarkan. “Memang, waktu saya merasa daerah tersebut merupakan daerah rawan dan juga saya belum pernah ke sana, sehingga saya tidak mau antar, tapi saya juga kaget ketika mendapat informasi bahwa korban sudah meninggal karena ditembak,”jelasnya.
Bahkan, menurut Jesaya, ketika mendapat informasi ada penembakan mengira bahwa korban penembakan itu adalah penumpang korban itu sendiri, namun setelah dicek ternyata korban ditembak dibagian punggung belakang tembus depan. “Saya tidak tahu siapa penembakan itu, tapi dari luka tembak itu diduga kuat adalah penumpangnya sendiri,”akunnya. (loy/don/l03)