Bahkan Forkoruspun saat dikonfirmasi membenarkan adanya signal tersebut, apalagi beberapa waktu belakang ini ada isu yang diperolehnya bahwa bobolnya dokumen rahasia Komando Pasukan Khusus (Kopasus) yang mana misinya adalah untuk melenyapkan beberapa tokoh politik Papua yang perjuangannya mengancam kedaulatah NKRI secara khusus status politik tanah Papua termasuk dirinya.
Dan itu mulai terbukti dengan beredarnya uang jutaan rupiah di tanah Papua yang diduga untuk menyogok beberapa kelompok masyarakat untuk memberikan informasi akurat terkait aktivitas Forkorus c situ.
Di Kampung Waibron Distrik Sentani Barat salah seorang anggota penjaga tanah Papua (Petapa) bernama Billy Suruan diberikan uang tunai sebesar Rp 3 Juta tanpa bekerja seuatu oleh salah seorang warga berinisial AB yang notaben sebagai guru di SD YPK Kampung Waibron. Billy yang kebingungan dengan uang itu lantas berfikir dari mana seorang guru memiliki gaji jutaan rupiah dan rela memberikan uang Rp 3 juta kepada dirinya tanpa bekerja apa-apa.
“Saya bingung waktu dia kasih saya uang tiga juta rupiah, saya sempat bertanya ini uang dari mana dan kasih saya untuk apa, namun dia (AB) menjawab pakai saja itu berkat yang saya dapat, padahal kerabat keluarga AB yang lebih dekat tidak diberikan uang oleh AB,” jelas Billy anggota Petapa yang ditemui di rumah Forkorus sambil menunjukkan uang senilai Rp 3 Juta yang diberikan oleh AB.
Menurut Billy selain dirinya ada salah satu rekannya sesama Petapa yang tiba-tiba membeli motor padahal tidak bekerja apa-apa, termasuk ada 3 anggota masyarakat di Sentani Barat itu yang tidak berkeja apa-apa namun bisa membeli motor, bahkan saalah satu warga mampu membeli 2 motor dalam satu hari padahal mereka adalah pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan apa-apa.
Bahkan dari keterangan salah seorang pemuda bernama Yonathan Boikaway dirinya sempat mendengarkan ocehan AB bulan September lalu secara tidak sengaja dimana pada saat itu AB bersama beberapa rekannya mabuk dan berkata “Kalian Para Petapa sabar saja nanti tanggal 12 November akan terjadi pembunuhan ketika uang telah tiba di sini,” ujar Yonathan yang mencoba meniru kata-kata AB yang dilontarkannya pada saat mabuk.
Ketua DAP Forkorus yang mencoba menanggapi hal-hal ini ketika ditemui dikediamannya Kampung Sabron Distrik Sentani Barat menanggapinya secara dingin. Forkorus menegaskan dirinya sudah memikirkan resiko-resiko tersebut sejak awal memulai perjuangannya, termasuk diberhentikan dari PNS dan dibunuh, seperti alamrhum Dortheys Hiyo Eluay.
“Saya sudah memikirkan resiko-resiko ini sejak awal saya berjuangan apa yang saya anggap benar demi keadilan di tanah Papua ini, jelas Forkorus. Dan secara tegas Forkorus menagatakan bahwa ancaman pembunuhan dirinya ini sedikitpun tidak akan menyiutkan semangatnya untuk memperjuangkan hak-hak dasar orang Papua yang selama ini diintimidasi oleh Pemerintah Indonesia yang disebutnya sebagai bangsa penjajah.
Sementara Wakil Ketua Sub Komisi Pemantauan dan Mediasi Perwakilan Komnas HAM Provinsi Papua Matius Murib langsung mendatangi Forkorus cs pada Sabtu pecan kemarin untuk memperoleh informasi, tersebut secara akurat sekaligus memberikan motivasi jaminan keamanan sebagai makhluk hidup yang wajib mendapat perlindungan hidup dan hak-haknya.
“Kehadiran saya disini untuk memberikan jaminan perlindungan hak hidup bagi Forkorus cs dengan memperoleh informasi tersebut sehingga mereka tidak perlu takut jika secara terang-terang mendapi prkatek-praktek yang mengarah kepada pembunuhan,” jelasnya. (jim)