Type Here to Get Search Results !

Kekejaman di Papua Barat dikecam, Perdana Menteri Solomon Islands diminta bicara

22 Januari 2025
PEMIMPIN Oposisi Matthew mengutuk keras pembunuhan terbaru di Papua Barat oleh militer Indonesia.

Seruan Hon Wale muncul di tengah pemberitaan media baru-baru ini tentang unit militer Indonesia yang berkeliaran di Kabupaten Intan Jaya, membantai warga Papua Barat sesuka hati.

Pembunuhan baru-baru ini juga melibatkan anak di bawah umur.

"Kepulauan Solomon sebagai negara Melanesia harus terus menentang kekejaman yang terjadi di Papua Barat. Kami adalah orang Melanesia," kata Hon Wale.

Dalam pernyataan hari ini, Hon Wale mengatakan sangat tidak berperasaan mengetahui bahwa Perdana Menteri dan pemerintahan GNUT memilih untuk tetap diam atas kekejaman yang sedang berlangsung di Papua Barat.

Pemimpin Oposisi juga meminta seluruh anggota MSG untuk mengutuk pembunuhan baru-baru ini dan menuntut penarikan militer dari dataran tinggi; dan mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk mengunjungi Papua Barat.

"Saya meminta Perdana Menteri dan seluruh anggota MSG untuk meminta pemerintah Indonesia mengizinkan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia untuk mengunjungi Papua Barat. Padahal, ini sejalan dengan resolusi yang dibuat oleh Pacific Islands Forum (PIF) tahun lalu," katanya.

Yang Terhormat Wale mengatakan sudah saatnya para Pemimpin MSG memikirkan kembali pendirian mereka tentang Papua Barat.

“Diplomasi dan geopolitik tidak boleh mengaburkan solidaritas kita dengan rakyat Melanesia di Papua Barat,” kata Hon Wale.

Pemimpin Oposisi menekankan krisis hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Papua Barat sebagai masalah regional yang mendesak yang masih belum terselesaikan.

Ia mengatakan Perdana Menteri telah mengunjungi Jakarta tahun lalu tetapi sayangnya tidak ada diskusi dengan Indonesia tentang penindasan sistemik terhadap kehidupan dan suara orang Papua Barat.

Yang Terhormat Wale mengatakan kurangnya dialog mengenai pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung dengan Indonesia menunjukkan bahwa prioritas GNUT dapat dinegosiasikan, atau bahkan dapat dikorbankan, demi keuntungan finansial.

– Pers Oposisi

https://www.solomonstarnews.com/west-papua-atrocities-condemned-pm-urged-to-speak-up/

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Hollywood Movies