Indonesia hari ini klaim sebagai negara demokrasi terbesar di dunia, tetapi praktik Indonesia menghadapi gerakan kemerdekaan dan rakyat Papua adalah kekerasan, kejahatan, dan perilaku kriminal oleh negara. Indonesia tidak mampu menerapkan demokrasi dan berkeadilan. Dalam hati dan pikiran pemerintah Indonesia dan bangsa Indonesia adalah kejahatan, kriminalitas, barbarisme, dan kanibalisme modern.
Hari ini, 5 Juli 2023 presiden Jokowi tiba di PNG, bertemu Perdana Menteri Marape, bagaimana muka dan harga diri Presiden Jokowi saat menghadapi Perdana menteri Marape yang secara demokrasi menerapkan Referendum Kemerdekaan atas Bougenville?
Sementara Presiden Jokowi menerapkan kekerasan dan tangannya penuh berdarah-darah di West Papua?
Bagaimana Jokowi mempertaruhkan harga dirinya di hadap Marape yang memiliki hati nurani damai dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan demokrasi?
Presiden Jokowi ke PNG harus belajar banyak dari Perdana Menteri Marape, Jokowi harus belajar demokrasi, hak asasi manusia, dan dia harus mengubah perilaku kejahatanya terhadap bangsa Papua.
Oleh karena itu, Gubernur Parkop mengatakan, Jokowi selatam Datang ke PNG, kami bangsa Papua (PNG dan West Papua) siap berdialog dengan Jokowi untuk kemerdekaan West Papua.
Selamat datang ke PNG, presiden Jokowi dan selamat menghadapi tembok demokrasi, HAK dan keadilan di pulau New Guinea ini.
Selamat belajar banyak di sini, bangsa Papua di PNG siap mendidik anda untuk HAM, demokrasi dan hak kedaulatan.