Saya masih ingat, tahun 2008 di wamena waktu saya SMP kelas 3. Bagaimana antutias masyarakat Nduga yang hidup di wamena penuh dengan sukacita, gembira, pesta adat, bakar batu, menyanyi seolah-olah papua sudah merdeka! Saya masih remaja jadi ikut rame, tidak paham, tidak mengerti satu hal pun, soal pemekaran Kabupaten baru Nduga dari Jayawijaya. Jadi kami orang nduga sangat senang dan bahagia karena kabupaten turun ke suku kami Ndugama. Saya herannya adalah setelah kabupaten masuk, saya pikir kabupaten bawah, masuk damai, kesatuan, saling megasihi, bekerja sama, membangun nduga, tetapi kabupaten nduga yang kami terima itu ternyata racun dari Jakarta untuk masuk membunuh, iman kami, gereja kami, keluarga kami, saudarah kami, dan semua komponen hidup kami, jadi dampak buruk dari Kabupaten Nduga, tidak main-main demi Tuhan, di saya kampung masyarakat saya dirusak sampai akar-akar, nilai iman, nilai budaya, nilai-nilai leluhur hancur. Salah satu dari semua kehancuran adalah orang Nduga menjadi pengungsi. Dari sisi lain kabupaten nduga, kita main uang memang enak sementara, happy sementara, tetapi untuk kendalikan ini sangat susah, seolah-olah Jakarta kirim Maklampir. Buah dari kabupaten nduga, operasih milliter, pengunsian, kematian, dll. Kami sedang pakai Jakarta barang jadi mereka gampang masuk ke rumah kita dan ambil ahli.
Dari pengalaman diatas, saya menangis dan sedih, melihat antutias masyarakat wamena pada hari minggu tanggal 6 kemarin menyambit Tim pemekaran Provinsi papua dan bersenang-senang, persis sama halnya diatas. Jika wamena menjadi Provinsi maka orang asli wamena dan kami orang papua akan pindah ke goa-goa batu, sana karena imigran dan transmigrasi akan penuh sesak. Orang-orang pertama yang akan mati dengan sadis adalah orang-orang yang urus provinsi demi nafsu birahi jabatan Gubernur sementara.
Saya membaca tulisan kaka Markus Haluk soal dampak kabupaten Provinsi baru terhadap penduduk asli, semisalnya di Provinsi papua Jayapura, teman-teman kami dari TABI sudah tengelam dan tidak terlihat lagi. Perlu diketahui bawah, wamena adalah jantung papua, jika wamena provinsi maka ruang gerak orang papua akan mati.
Saya tolak pemekeran Provinsi, karena tidak memenuhi kriteria untuk pemekaran baru. Sebelum kita panen kematian mari selamatkan manusia papua, Tanah papua, dari Kolonialisme, Rasisme, Kapitalisme, Genosida.
Tuhan Yesus pegang erat Tanah dan Manusia papua.
Jefri Lokbere
7 Maret 2022
