Demikian disampaikan Plt. Bupati Kabupaten Supiori D.S. Julianus Mnusefer, S.Si, MAP kepada Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH dalam acara Turkam-nya di Supiori sepekan terakhir ini.
“saat ini sekitar 25 ribu hektar areal telah dikembangkan rumput laut oleh masyarakat, namun karena kebingungan mau di jual kemana, banyak diantaranya yang akhirnya jadi malas mengembangkan usaha yang memiliki prospek bagus itu”, kata Mnusefer di hadapan Gubernur.
Gubernur Provinsi Papua yang akrab di panggil “Kaka Bas” dalam kesempatan tersebut menghimbau kiranya masyarakat dengan fasilitasi Pemda setempat dapat mengorganisir diri dalam sebuah wadah koperasi, dengan adanya wadah resmi memudahkan masyarakat melakukan perdagangan dan transaksi dengan para pembeli baik dari nasional maupun luar negeri. Menurutnya kebutuhan industri kosmetik dan pangan nasional maupun dunia terhadap rumput laut sebagai salah satu bahan bakunya masih cukup tinggi sehingga peluang pengembangan tanaman tersebut masih terbuka lebar.
“lewat koperasi harga bisa di kontrol, dan tidak akan merugikan masyarakat, lewat koperasi juga akan memudahkan pembeli mengetahui berapa besar kapasitas produksi masyarakat, dan pemerintah juga lebih mudah bila hendak memberikan dukungan”, ujar Kaka Bas.
Ke depan, janji Kaka bas apabila produksi masyarakat sudah cukup besar, tidak menutup kemungkinan Pemerintah akan menggandeng investor untuk mendirikan pabrik pengolahan rumput laut di wilayah Supiori dan Biak. (amr)
Ditulis oleh redaksi binpa
Kamis, 22 Juli 2010 15:18